Meski tersingkir di semifinal, kisah inspiratif Maroko akan tetap menjadi model bagi tim yang tidak diunggulkan di Piala Dunia mendatang.
Penggemar Atlas Lions bersikeras sebelum kickoff, Maroko telah membuat sejarah dan menyemangati tim underdog lainnya untuk Piala Dunia di masa depan.
Memuncaki grup yang mencakup Belgia dan Kroasia, dan menang melawan Spanyol dan Portugal telah menjadikan kisah Maroko di Qatar sebagai inspirasi masa depan bagi para petinggi Afrika, Arab, dan Asia yang ingin mengakhiri dominasi Eropa dan Amerika Selatan atas sepak bola global.


Karunia Mimpi :
Perjalanan Maroko yang luar biasa di Piala Dunia Qatar adalah pengingat bagi tim-tim yang tidak diunggulkan di dunia bahwa kami memiliki kapasitas dan hak eksistensial untuk bermimpi dan mengejar impian kami.
“Tubuhku gemetar dan jiwaku terguncang berkali-kali sebelumnya. Namun tidak pernah seperti ini, setelah menyaksikan Maroko mencapai babak semifinal Piala Dunia. Saya tidak pernah percaya menjadi seorang nasionalis atau menjadi penggemar patriotisme. Bahkan konsep “bangsa” pun sering saya geluti. Bagaimanapun juga, bangsa hanyalah sebuah konsep yang dipaksakan kepada kita pada suatu waktu oleh Barat yang datang untuk merampas kepemilikan suku dan budaya kita. Dahulu kala, “komunitas imajiner” Maroko dan pengaruh budayanya meluas jauh melampaui batas negaranya, menjangkau pelosok Afrika, Timur Tengah, Mediterania, dan sekitarnya..” baca artikel lengkap oleh Tazi dari MWN di sini.
Maroko mungkin tidak memenangkan piala emas tetapi mereka telah muncul sebagai pahlawan
Ketika Maroko melakukan haluan terakhirnya; ini mengingatkan kita bahwa ini hanyalah permulaan
Atlas Lions mungkin telah kehilangan peluang untuk memenangkan Piala Dunia ini, tetapi mereka berhasil memberikan awal yang mengesankan bagi kita semua. Seperti yang dijelaskan Regragui, mereka telah memasangnya Maroko dan seluruh benua Afrika kembali ke peta, menunjukkan kemungkinan kemenangan mereka. Hal ini bahkan lebih menarik karena negara ini secara aktif mengubah infrastrukturnya untuk mendukung para pesepakbola pada tahun 2009, atas perintah Rajanya, Mohammed VI. Dibandingkan dengan Liga Eropa dan Amerika Latin yang telah berpartisipasi dan memenangkan Piala Dunia sejak tahun 1930, Atlas Lions masih muda dan menjanjikan. baca artikel selengkapnya di Timur Tengah yang bisa dihancurkan.

kembali ke bagian: agadir dmc, kulit kambing yg halus, hotel Maroko, tur yang dibuat khusus agadir, tamasya Maroko, perencana acara agadir, Maroko perjalanan yang dipesan lebih dahulu
Komentar ditutup.